MEDAN

Nasehat...

.“(Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79") .“(menang dengan mengalah, itulah filsafat air dalam mengarungi kehidupan") .(Guru yang paling besar adalah pengalaman yang kita lewati dan rasakan sendiri) .(HIDUP INI MUDAH, BERSYUKURLAH AGAR LEBIH DIMUDAHKAN ALLAH SWT)

Bismillahirrahmanirrahim

"Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas? Tidak ada yang dapat menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (An-Nahl:79)

Senin, 29 Februari 2016

BELAJAR DARI SERIGALA

Ada seorang anak dari teman saya, sebut saja Lie. Sudah setengah tahun ia lulus kuliah, namun ia tidak pergi mencari kerja. Aktivitasnya hanya tidur dari pagi sampai siang. Malam harinya, ia pergi main internet sampai tengah malam. Belakangan ia meminta uang kepada orangtua nya untuk menuntut ilmu lebih da lam lagi ke Amerika. Teman saya tersebut menanyakan kepada Hung Lan tenti mesti atau tidaknya ia membiarkan si anak pergi.
Hung Lan menatap dalam-dalam rambut teman saya yang memutih, lalu berkata, “ Jika kamu berniat agar anak kamu baik nantinya, biarkan ia pergi tapi jangan kasih ia uang.”
Hung Lan terpikir tentang cerita keponakannya yang warga Amerika. Sejak kecil ia selalu berpikir ingin menjadi pengembara. Ia akan berkelana, melihat-lihat dunia luar. Ia hendak pergi berkeliling dunia. Nanti setelah kembali, ia baru melanjutkan pendidikannya di universitas. Biarpun ayahnya seorang dokter, ekonomi keluarga memungkinkan, tetapi ayah dan ibunya tidak memberinya uang, dan ia juga tidak memintanya dari mereka.
Sesudah tamat SMA, anak tersebut segera pergi ke hutan Alaska untuk memotong kayu, yang hasilnya nanti ditabung. Karena di Alaska sedang musim panas, siang harinya sangat panjang. Matahari baru terbenam kira-kira tengah malam. Dan sebentar kemudian, pukul 3.00 pagi, matahari sudah terbit lagi. Jika ia bisa bekerja memotong kayu selama 16 jam per hari dalam satu musim, mmaka ia bisa menggunakan tabungannya untuk keliling dunia selama tiga musim.
Setelah dua tahun keliling dunia, akhirnya anak itu pulang untuk meneruskan pendidikannya di universitas. Dan, karena ia memikirknnya sendiri secara matang dan mendalam, maka jurusan yang dipilihannya yang semestinya perlu ditempuh selama empat tahun untuk lulus, diselesaikan dalam waktu tiga tahun. Setelah itu ia baru mencari pekerjaan. Kariernya cukup baik, yang bisa dibilang searah dengan angin, lancar, naik erus sampai ke posisi kepala insiyur/manager teknik.
Suatu saat, ia bercerita kepada Hung Lan tentang sesuatu yang mempengaruhinya seumur hidupnya. Ketika ia bekerja paruh waktu di Alaska, pernah sekali ia dan temannya mendengar auman serigala di atas gunung. Mereka sangat cemas dan mulai mencari-cari. Akhirnya mereka menemukan seekor serigala betina yang terjebak dan merintih kesakitan.  Kemudian anak tersebut memperhatikan alat jebakan besi yang unik. Ia mengetahui alat itu milik seorang Pak Tua. Pak Tua tersebut tergolong amatiran. Waktu luangnya digunakan untuk menangkap binatang, kemudian menjual kulitnya sebagai tambahan kebutuhan dapurnya. Tetapi setahu mereka, Pak Tua ini telah diangkut menggunakan helicopter ke rumah sakit Karen serangan jantung. Ia harus mendapatkan pertolongan dan dirawat.
Sementara itu, serigala betina yang terjerat ini akan mati kelaparan kerena tidak diurus. Timbul keinganan si anak melepaskan serigala tersebut. Tetapi serigala sangat ganas dan garang sehingga ia tidak mendekatinya. Ia juga mengamati tetesan susu dari serigala betina ini, yang menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak-anak serigala.
Si anak dan temannya menghabiskan banyak sekali tenaga dan energy untuk mencari sarang serigala. Akhirnya mereka menemukan empat ekor anak serigala dan membawa mereka tempat serigala betina tadi untuk diberikan susu. Sehingga mereka bisa menghindarkan anak-anak serigala tersebut dari bahaya mati kelaparan.
Si anak mengulurkan bekal makannya untuk diberikan kepada serigala betina sebagai makanan dan mempertahankan hidup. Malam hari ia masih harus berkemah di sana, didekat serigala betina untuk menjaganya dan keluarganya dari serangan binatang lain, karena ibu serigala itu terjerat sehingga tidak bisa membela keamanan diri maupun anak-anaknya.
Keadaan tersebut berlangsung sampai hari kelima. Saat hendak member makan serigala betina, tiba-tiba si anak memperhatikan serigala tadi mulai menggoyang-goyangkan ekornya. Ini pertadan bahwa ia sudah mulai mendapatkan kepercayaan dari bintang tersebut. Akhirnya setelah berlalu tiga hari lagi, barulah ia bisa mendekati serigala betina itu. Ia pun membuka jebakan yang menjerat binatang tersebut dan melepaskannya bebas kembali.
Setelah bebas, serigala betina ini kemudian menjilat tangan si anak dan membiarkannya memberikan obat luka di kakinya. Terakhir, serigala tersebut membawa anak-anaknya pergi, dengan sesekali memalingkan kepalanya ke belakang, ke arah si anak Amerika itu.
Keponakan Hun Lang itu terduduk di atas baru. Ia berpikir, jika seorang manusia bisa membuat seekor binatang buas seperti serigala menjilat tangannya dan menjadi temannya, apakah tidak mungkin seorang manusia membuat manusia lain meletakkan senjatanya dan berkawan?
Di kemudian hari, anak tersebut bertekad untuk berbuat baik dan menunjukkan ketulusan hati kepada orang lain. Sebab dari kasus ini, ia mendapatkan pelajaran bahwa jika seseorang mendahulukan ketulusan hati maka pihak lawan pasti membalasnya dengan ketulusan juga. Tentu jika seseorang tidak mampu membalas ketulusan dengan hal serupa, ia dinilai kalas dari binatang buas.
Karenanya, setelah masuk kerja di perusahaan, anak tersebut berbaik hati kepada orang lain. Pertama-tama, ia selalu menganggap orang lain berniat baik, kemudian ia bersikap tulus, seringkali menolong orang lain, serta tidak berhati sempit dan mengingat kesalahan-kesalahan kecil orang lain. Oleh karena itu, setiap tahun ia selalu naik jabatan, promosinya cepat sekali. Yang paling penting adalah ia melewati hidupnya setiap hari dengan sangat gembira. Sebab, orang yang membantu orang lain adalah lebih gembira dibandingkan orang yang menerima bantuan. Biarpun tidak mengetahui peribahasa Tionghoa, yang menyatakan bahwa member lebih memberi lebih berkarunia kebajikan daripada meneriam, tetapi ia telah menjalankan kehidupan yang demikian.
Si anak menyatakan rasa terima kasihnya kepada Hung Lan atas pengalamannya di Alaska dulu. Penggalan itu yang membuatnya menerima rezeki kebajukan yang tak habis seumur hidup. Dan ini benar sekali, stroberi akan terasa manis juka sudah mendapatkan embun. Manusia menjadi dewasa dan matang jika sudah diasah dengan kesulitan.
Jadi, jika ada seorang yang tamat universitas dan tidak tahu mau bekerja, biarkan ia pergi agar diasah oleh kehidupan. Kita tidak perlu memberinya uang, biarkan ia mencari uang dengan tangannya sendiri. Berikan kepadanya kesempatan untuk membuktikan kekuatan dirinya dan mencicipi kehidupan. Niscaya, ia pasti bisa mendapatkan pengalaman yang berguna seumur hidup.
Tuhan telah menciptakan sebuah sisten unik, system yang mengharuskan kita berusaha selama di dunia. Pernahkan terpikirkan, mengapa anda harus bekerja dan mencari uang? Mengapa anda harus bersusah payah mendapatkan keinginan anda? Jika kita telusuri lebih dalam semua pertanyaan itu, kita akan mendapi ebuah jawaban yang menyakinkan kita. Ternyata, Tuhan benar-benar telah mempersiapkan semuanya, sehingga kita bisa menjadi orang yang berguna di dunia.

Mahatma Gandhi berkata, “Hiduplah seolah akan mati besok, belajar seolah akan hidup selamanya”. Kita harus melakukan segala sesuatu dengan kemampuan terbaik, seolah tidak ada kesempatan kedua, hari esok, perpanjangan deadline, atau waktu untuk merevisi. Tuhan menjadikan kematian sebagai misteri terbesar bagi manusia agar mereka menjadikan kehidupan ini bukan sebagai sesuatu yang bisa dijalani seenaknya. Dan yang perlu kita ingat adalah kita harus bertanggungjawab atas segala sesuatu selama hidup di dunia. (Rivaldo Fortier/Belajar Kepada Serigala)

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan sampaikan komentar anda di sini